Kamis, 11 April 2013

1
Surat Untuk Sahabat

sahabat... :)



Beberapa hari ini aku melihat perubahan yang sangat mencolok atas prilakumu terhadap aku. Awalnya aku hanya mengira kalau saat itu engkau banyak kegiatan sehingga tak menyapaku sama sekali.
sahabat...
Entah ini hari yang keberapa kau diam dan tak menyapaku.  Kau tak lagi duduk disampingku. Sapaan yang kuberikan juga tak mendapat respon darimu. Pesan singkat yang kukirim juga tak mendapat balasan darimu. Saat itu aku berfikir kau sanggat sibuk sehingga tak biisa membalas pesan yang kukirim.
sahabat...

Aku sudah tak tahan melihatmu seperti ini.
Tolong katakan mengapa kau seperti ini.
Didepanmu mungkin aku terlihat bisa menerima semua itu. Tapi dalam hati ini selalu bertanya

“Apakah aku melakukan kesalahan?”
“Apa kesalahanku?”
Entah mengapa sebuah pemikiran muncul ketika aku kembali melihat status di Fbmu.
“Dengan cara apalagi kesadaran akan kewajiban yang jauh lbih besar beban amanah nya dpt terebut kembali? Saat smua sdh gelap oleh pekatnya kabut opini dan labilnya tiang pemikiran shngga mudah goyang? Saya angkat tangan dan menyerah. Hidup baginya adlh pilihan (sngt relatif tak brbatas).”
Angkat tangan?
Apakah ini berarti kau telah menyerah padaku yang keras kepala ini?
Apakah berarti persahabatan kita cukup sampai disini?
Apakah kau sudah tak mau menjadi temanku lagi?
Tolong katakan!!!
sahabat...
Kini aku sadar. Ini salahku.
sahabat...
Maafkan aku.
Aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Rasa kehilangan yang begitu dalam. Kehilangan tawamu untukku. Kehilangan waktu kita. Kehilangan kehangatanmu. Kehilangan sosok yang kupanggil cinta.
Maafkan aku cinta. Tapi kata maaf itu tak sanggup aku ucapkan kepadamu. Aku terlalu takut. Aku terlalu angkuh. Karena aku tak sanggup untuk menanyakannya padamu. Aku takut air mata yang jatuh saat aku menulis ini akan jatuh pula saat aku berhadapan denganmu untuk mengatakan maaf.
sahabat...

Ingatkah kamu bagaimana kita bertemu dulu?
Bagaimana kita bisa menjadi seorang sahabat?
Saat menjadi mahasiswa baru hingga semester4 sekarang ini.. Kamu dan aku ada dalam satu kelas. begitu banyak peristiwa yang manis dan pahit yang kita lalui, sampai ada banyak kejadian aneh, lucu, sedih, hingga soal percintaan yang tak pernah terlewatkan di hari kita hingga HATI ini pun meng,GALAU bersama,, hahahah

Tapi aku sangat bersyukur mempunyai sahabat yang tak pernah mempermasalahkan itu semua. sahabat selalu meluangkan waktunya untukku jika aku tersendat masalah pelajaran. sahabat selalu menghiburku dengan keane3hannya. sahabat yang membuatku lebih baik dari sebelumnya.
Semester 4 ini aku terlalu sibuk dengan duniaku. Kau pasti tahu itu shabat. Karena aku merasa untuk sekarang ini, kepala dan hatiku belum menyatu seperti waktu aku menjadi anak cemerlang dulu seperti kalian semua saat ini. Akhirnya aku menyibukkan diriku dengan mengikuti berbagai organisasi dan segala hal yang berhubungan dengan masyarakat. Aku mulai ikut acara2i di beberapa tempat. Aku juga sering meninggalkan kewajibanku sebagai seorang mahasiswa yaitu “kuliah dan belajar”.
Mungkin selama 2 tahun ini kau, dia, kalian, beberapa ataupun semua telah capek dan lelah berteman denganku. Kau telah lelah mengingatkanku untuk belajar. Kau telah lelah mengingatkanku apa kewajibanku. Hingga kau menulis status itu. kau telah angkat tangan.

sahabat...
Mungkin kini kau telah menemukan sahabat yang jauh lebih baik daripada aku. Aku yakin sahabat baru itu dapat memberikan senyum yang lebih untukmu. Aku yakin sahabat baru itu adalah orang yang beruntung. Dan engkau tak perlu repot untuk terus mengingatkannya karena dia adalah bukan sosok yang angkuh seperti aku.

sahabat…
Selama ini kau telah memberikan perubahan yang begitu besar untukku. Kau telah sabar menuntunku. Jika kau membaca ini aku ingin mengucapkan maaf atas semua kelalaian dan kesalahn yang pernah aku lakukan terhadapmu. Dan aku juga sanggat bersyukur pernah memiliki sahabat sepertimu. Aku tidak meminta agar kita bisa kembali seperti dulu karena aku tak ingin merepotkan kamu lagi. Terimakasih sudah pernah menggoreskan kenangan yang begitu indah.
Maaf telah merepotkanmu. Maaf telah membuang waktumu. Maaf telah menyakiti hatimu.

sahabat...
Meskipun aku mempunyai banyak TEMAN dan CINTA. Bagiku kaulah sahabat terbaikku.
Terimakasih sahabat cinta.

"sahabat akan selamanya menjadi sahabat meskipun tali persahabatan itu kini hampir putus. dia adalah anugrah terindah dari tuhan untukku."

1 komentar: