Ketika seorang ditimpa musibah yang tidak pernah disangka, membuatnya terhenyak jatuh tersungkur, terasa luka perih dihati dan tanpa tersadar terucap “ kenapa ini terjadi ? "
Kehidupan dibayangkannya sebagai sebuah mimpi. Kita
mengira kehidupan ini adalah kisah bahagia sampai akhir hayat. Bila direnungkan
secara mendalam apa yang anda hadapi sekarang ini adalah kehidupan nyata
bukanlah mimpi. Semua terjadi dalam kehidupan ini tidak ada yang kebetulan,
semua telah menjadi ketetapan Allah. “Lantas kenapa semua ini terjadi pada
diriku?" Apakah kita mengira bahwa kitalah yang menentukan hidup ini? Apakah kita mengira diri kita ini adalah milik kita sendiri? Apakah Kita bisa menentukan apa yang
terjadi pada diri Kita? Sehingga Kita mengalami seperti yang Kita harapkan. "
Kita selalu menyangka bahwa kesuksesan hidup kita
adalah berkat usaha dan kerja keras yang kita lakukan sendiri sehingga kita
bisa begitu yakin apapun bisa terjadi bila diri kita menghendakinya, begitu
ditimpa musibah yang tidak pernah
disangka - sangkanya, kita baru tersadarkan bahwa betapa kecilnya diri kita
dihadapan Sang Khaliq. Terbayang oleh kita bagaimana rasa hati yang bahagia
tiba-tiba dihempas oleh derita? Betapa sakitnya dan perih, jatuh tersungkur
membuat kita menjadi lemah tidak berdaya, hati menangis “ kenapa harus sekarang
terjadi ya Allah ? kenapa engkau beri aku perih sakit ini ketika aku sedang
bahagia? Kenapa tidak nanti saja ketika aku sudah siap?"
"Dan demi sesungguhnya! Jika Kami rasakan manusia sesuatu pemberian
rahmat dari Kami kemudian Kami tarik balik pemberian itu daripadanya,
mendapati dia amat berputus asa, lagi amat tidak bersyukur." (surah Hud : 9)
Seringkali jika kita sedang dalam keadaan hati
senang, kita menjadi lupa diri, lupa bersyukur, kita lupa berterimakasih kepada Allah yang telah melimpahkan begitu banyak anugerah dalam hidup kita. "Semua
hasil yang aku dapatkan sekarang ini kan dari kerja kerasku, semua ini berkat
usahaku bukan orang lain". Begitulah gambaran bila kita sedang lupa diri,
padahal semua yang ada di langit dan bumi ini adalah milik Allah semata. Karena
dengan itulah cara kita mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat Allah.
Jadi, bersyukur itu menentramkan hati kita.
"Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut
(kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya)
kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah
khabar gembira kepada orang-orang yang sabar: (Yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan,
mereka berkata: "Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada
Allah jualah kami kembali. Mereka itu ialah orang-orang yang dilimpahi dengan berbagai-bagai
kebaikan dari Tuhan mereka serta rahmatNya; dan mereka itulah
orang-orang yang dapat petunjuk hidayahNya." (surah al-baqarah : 155-157)
0 komentar: